Kerajaan
Bedagai yang meninggalkan jejak sejarah kebesaran dan kemashuran yaitu sebuah Masjid Jamik Ismaliyah yang berlokasi di Desa
Pekan, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang
Bedagai.
Bangunan
masjid ini berdiri menawan dengan dinding dan tiang yang berada dalam koridor
asli yang masih kokoh menyangga gedung.
Keunikan
dan konstruksinya dipengaruhi oleh berbagai unsur luar yang kemudian lebur
dalam warna kebangsawanan daerah.
Menurut
Nazir Mesjid, Tengku Abdul Azim (65) yang biasa di sapa Pak Kunteng mengatakan,
kalau warna asli ornamen melayu kerajaan
dan masjid adalah warna kuning putih dan biru.
“Warna
asli khas Kerajaan Bedagai adalah kuning, biru dan putih,” ujarnya sembari memperlihatkan seluruh arsitektur bangunan
masjid di dalam dan diluar bersama koran ini, Kamis (13/1).
Dia
menjelaskan masjid ini didirikan tahun 1882, atas perintah Tengku Ismail, yakni
leluhur Tengku Ostman Raja dari Kerajaan
Deli yang kini bersinggasana di Medan.
Saat
itu, kerajaan yang dipimpin Tengku Ismail gelar Pangeran Sulung Laut ini masih
bernama Negeri Padang Bedagai dengan
wilayah kekuasaan meliputi Tanjung Beringin, Sei Rampah, Teluk Mengkudu, Dolok Masihul dan Bandar Khalifah.
Tidak bisa dipungkiri, garis-garis wilayah dan nama daerah itu telah turut mengilhami pembentukan Kabupaten Serdang
Bedagai saat ini.
Arsitektur
Masjid Jamik Ismailiyah Tanjung Beringin secara umum diilhami gaya bangunan
Turki dan Arab.
Ini
dapat dilihat dari ukiran dan relief nama Allah dan Muhammad pada tiang
penyangga teras masjid. Ukiran-ukiran itu
sebanyak 24 buah dan kondisinya masih sangat baik. Bahan-bahan bangunan, mulai dari tiang, atap, dinding dan
lantai, didatangkan dari Pulau Penang (Malaysia).
Di
bagian dalam masjid, terdapat empat tiang penyangga yang menampilkan kesan
kokoh.
Pilar-pilar
ini berdiri agak berdekatan karena ruang bagian dalam masjid memang tidak
terlalu luas. Tiang-tiang tersebut
sekaligus dijadikan sebagai pembatas tempat shalat antara lelaki dan perempuan.
Mimbar
khutbah yang terbuat dari kayu dipenuhi ukiran yang sangat rumit. Sama seperti
pernak-pernik lainnya, mimbar ini juga diboyong dari Penang. Ciri khas
berikutnya adalah kedudukan delapan pintu
dan enam jendela yang terasa melegakan dibanding ukuran masjid yang tidak terlalu besar. Pintu-pintu dan jendela itu
dirancang dengan desain yang simpel, masih asli dan berdaun.
Sedangkan
desain atap masjid menonjolkan bentuk istana dengan model lebah bergantung. Kubahnya sama dengan kubah masjid lain, namun
sedikit lebih memanjang ke belakang. Ini dibuat
agar masjid terlihat indah jika dipandang dari depan.
Tembok
pagar tua setinggi satu meter dan lantai mesjid juga masih baik kondisinya,
begitu juga tempat berwudhuk di sebelah
kanan bangunan. Namun menara mesjid dengan ketinggian kurang lebih 15 meter dibangun menyusul.
Mengitari
masjid ke arah belakang, tampak deretan makam dengan berbagai ukuran, di Masjid Jamik Ismailiyah sendiri, ada tiga makam yang
agak menonjol dan menarik perhatian. Ketiga makam
ini dipagar besi. Disanalah almarhum Tengku Ismail dan kedua adiknya, Tengku
Rahmad dan Tengku Rasyid dikuburkan.
Ditulis ulang dari sumber lain oleh pematangbuluh.blogspot.com
viagra asli
BalasHapusjual viagra
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
viagra pfizer
obat kuat viagra
obat viagra asli
agen viagra asli
apotik viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
viagra pfizer asli
viagra original usa
viagra asli pfizer
viagra asli usa
viagra asli original
viagra cod jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
jual viagra jakarta
toko viagra jakarta
agen viagra jakarta
apotik viagra jakarta
toko obat kuat jakarta
harga viagra
beli viagra
titan gel asli
titan gel
jual titan gel
toko titan gel
jual cialis
toko cialis
cialis asli
cialis jakarta
cialis asli jakarta
viagra asli
jual viagra
toko viagra
toko viagra asli
jual viagra asli
viagra asli jakarta
viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra asli