Kamis, 10 September 2015

Kisah Mistis Desa Lubuk Pulay "Lubuk Pule" Memiliki Kandungan Minyak Bumi, Benarkah..??

Bedagai (Berita): Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjungberingin, Serdang Bedagai, akan menjadi salah satu desa terkaya di Kab Serdang Bedagai, hal ini disebabkan daerah itu di dalam perut bumi memiliki lubuk minyak yang cukup luas
Menurut sejarah dan legenda yang berhasil di himpun dari orang-orang tua dulu, sejak jaman penjajahan Jepang, seperti yang diungkapkan Atok Khalik, lahir pada masa tahun 1931 yang kini bermukim di Desa Pematang Cermai, mengatakan tentang keberadaan Lubuk Pulay di Desa Tebing Tinggi, adalah sumber bahan minyak yang cukup banyak, karena daerah itu sejak jaman penjajahan di incer dan dipertahankan bangsa penjajah massa itu penjajahan Jepang.


Atok Khalik, terus menceritakan pada malam itu, Selasa (19/01) di rumah beliau terus menceritakan sejarah dari massa Kerajaan Raja Lama, (Ismail Basrah) hingga massa penjajahan Jepang, karena massa itu Atok Khalik sudah mengerti dan menginjak dewasa dan banyak berkenalan dengan warga setempat seperti kalau orang dulu mengenal Mandor Dollah, Mandor Dollah adalah pekerja salah satu perusahaan yang di sebut orang sebagai, sehingga disebutlah namanya sebagai Mandor Dollah, kata Khalik.


Nah tentang adanya temuan minyak didalam perut bumi di Lubuk Pulay, Kahlik mengatakan, ini cerita dari Mandor Dollah dan dari orang-orang tua, bahkan dari orang Jepang sendiri, bahwa massa penjajahan Jepang , Jepang sudah mengadakan eksploratasi atau pengambilan minyak, bukan dengan cara pengeboran tetapi dengan cara meledakannya dengan bom atau peluru roket yang di bariskan sejajar sepanjang jalur yang di deteksi sebagai jalur minyak.
Luasnya jarak jalur minya, kata Atok Khalik, dari Desa Pematang Cermai, sebagai titik dasar dan terus menuju Desa Tebingtinggi yakni Lubuk pulay sebagai lubuk minyak yang cukup luas yang berbatasaan darat dan laut dan ini juga berhubungan dekat dengan daerah di sekitar Tanjung Balai, Batu Bara Asahan., bahkan di daerah Bagan Siapi-api, ini bisa kita lihat pembangunan jalan tol yang akan di tembuskan dari Bagan Siap.
Dari cara peledakan ini Jepang berhasil mengambil minya di beberapa tempat saja di Desa Sei Serimah, Sei Serimah yang lebih di kenal daerah Jolotong adalah jalan utama pengangkutan minya mentah yang berhasil di kelola Jepang namun seringnya diangkut minyak dengan kenderakaan tangki minyak, sering mobil tangki minyak ini tidak bisa melaluinya, atau melintasi daerah Desa Sungai Sarimah atau Jolotong yang disebut orang tua-tua dulu sebagai Bedagai Mati, siapa yang melalui jalur itu orang yang melintasinya akan mati atau pulang sakit-sakitan dan tidak lama sakit dan mati, kata Atok Khalik.
Kita kembali kebelakang tentang adanya bahan minyak mentah di perut bumi Lubuk Pulay, Lubuk Pulay sebagai pusat minyak yang pada massa itu cukup di lindungi oleh penghuni manusia halus atau orang bunian, dari masa Jepang itu ketika mengambil minyak mereka melakukan pemasangan bom roket sebanyak 21 bom untuk diledakan daerah jalur minyak, sehingga sangat mudah mengambilnya, karena hasil ledakan bom akan membuat lubang atau saluraran air, dari 21 bom yang diledakan hanya 15 bom yang meledak yakni dari Pematang Cermai, Sei Serimah dan sebahagian Desa Tebing Tinggi, namun di dekat Lubuk Pulay ada enam bom lagi tidak bisa meledak, karena di kuasai orang bunian, orang bunian marah, sehingga daerah Jalotong atau Bedagai Lama, siapa yang melintasinya akan mati.
Lanjut Atok Khalik yang sangat dekat dengan MandorDollah, karena Mandor Dollah dulunya sering berkomunikasi dengan mahluk halus atau orang bunian yang menhuni Lubuk Pulay itu, terus menceritakan apa yang terjadi di daerah itu, katanya Lubuk pulay apa bila akan diambil minyaknya nanti di atas tahun 2000 ribuan, tapi yang tidak lama lagi pada tahun 2013 baru bisa diambil minyaknya, karena diprediksikan atau cerita dari Mandor Dollah, jalan harus diutamakan pembangunannya di sepanjang jalur pantai, sehingga dengan adanya jalan yang baik angkutaninyak akan mudah dilalui.
Bagaimana bisa tahun 2013 baru bisa diambil minyaknya, tanya penulis, itulah janji orang bunian yang melalui Mandor Dollah, karena tahun 2000 an ini kami akan berikan kepada mahkluk lain yang sangat memerlukan bahan mentah minyak ini, sehingga masa lampau akan berubah menjadi daerah moderen, tapi harus membangun jalan yang cukup baik untuk lintasan daerah ini, kata Khalik.
Atok Khalik juga menceritakan tentang Raja Bedagai, Khalik yang masa itu sudah beranjak dewasa, mengingat sejarah dari orang tuanya, bahkan masih sempat melihat berbagai bangunan maupun keanehan di massa Kerajaan Negeri Bedagai di Tanjungberingin ini, memang Kec.Tanjungberingin ini adalah daerah antaran atau mahar untuk perkawinan Raja Bedagai dengan Raja Siti dari Asahan, saya masih melihat kehidupan daerah itu, Rumah Raja yang dulunya berdiri megah yang sejajar dengan Mesjid Jami yang sekarang ini.Mesjid Ismaliah Tanjungberingin.
Daerah kerajaan yang cukup luas dan megah didepan istana Raja Bedagai ada sebongkah batu bulat berwarna biru, kalau kena sinar matahari bola ini bersinar cerah, bagaikan sebuah bola lampu menerangi daerah Raja Bedagai, kalaulah ini bersinar alamnya cukup indah dan sangat nyaman bila menikmati cahaya itu, lainlah suasananya kalau kita mendekati daerah itu dan para warga tidak sembarangan melintasi daerah itu dan ada jalur yang harus dilewati yakni Jalan Bunga Tanjung, karena jalan itu ditanami bunga tanjung.
Kita bisa melihat sekarang adanya beberapa bangunan rumah Kerajaan Bedagai yang hanya tinggal batu-batuan yang jelas bekas bangunan rumah Raja, namun kini sudah hilang menjadi tempat rumah warga, namun masih ada bangunan rumah sejarah lainnya yang hingga kini masih di huni para Datuk yang turun temurun masih menempatinya dan melestarikannya, tetapi bongkahan batu yang mirip bola lampu itu, entah kemana hilangnya atau mungkin di selamatkan oleh Raja atau di Istana di Medan.
Diambil dari : Lubuk Pulay


Tidak ada komentar:

Posting Komentar