Kamis, 17 September 2015

Pematang Buluh sebagai "Kampung Gobbok"

"Kampung Gobbok" itulah sebutan yang sering diberikan terhadap desa Pematang buluh, desa yang merupakah penghasil padi ini sering kali diejek oleh desa tetangganya karena posisi desa ini yang sangat strategis dan merupakan salah satu pintu masuk ke desa yang lain.
Desa atau Huta Pematang buluh yang tidak jauh dari Kantor Bupati Serdang Bedagai ini sering kali terabaikan atau terlupakan oleh yang namanya pembangunan. Ya, wajar saja disebut Kampung gobbok sebab jalan utama atau akses utama menuju desa ini dari sejak adam belajar berdiri sampai sudah adam sudah ujur nyaris tidak pernah mengalami yang namanya pembangunan.
Jalan ini hanya akan mengalami sentuhan disaat-saat akan menjelang Pilkada atau Pemilu, karena disaat itulah para pejabat akan turun kelapangan  dan biasanya mereka akan menjajikan memperbaiki jalan tersebut apabila warga desa akan memberikan suaranya kepada mereka diluar itu tidak pernah.  
Dan perbaikan yang dijanjikan pun bukanlah pengaspalan, tapi hanya sekedar pengerasan atau menimbun jalan dengan pasir bercampur batu.
Sangat memprihatinkan memang jika mental para pejabat seperti itu maka yang menjadi korban adalah masyarakat sendiri. Jarak dari Kantor Bupati ke pematang buluh sendiri hanya 10 km tapi ternyata bukan jaraklah yang menjadi penentu suatu pembangunan, dengan jarak yang sangat dekat tersebut Pematang buluh tetaplah menjadi kampung gobbok terutama apabila musim hujan karena di musim inilah jalan yang tadinya bisa dilewati tersebut menjadi tidak bisa dilewati karena jalan tersebut akan hancur.

10 km dari desa ini berderet segala kantor pemerintahan, dimulai dari Kantor Bupati, Kantor DPRD, Kantor Kejaksaan, RSUD, Polres Sergai, dan segala kantor kedinasan, dll. 
Dibutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar berjiwa adil dan memperhatikan kepentingan rakyat, karena jika tidak pembangunan di kampung gobbok sampai kapanpun tidak akan pernah terjadi. Karakter masyarakat desa pematang buluh sendiri saat ini lebih cenderung menunggu, atau tidak terlalu bersikap kritis. Untuk itu saat inilah penduduk desa pematang buluh harus bangkit dan bersikap kritis untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak nya, karena pembangunan desa adalah hak setiap warga desa di negara ini.

Kampung gobbok sendiri artinya ; Kampung = Desa, Gobbok = Gembok (terkunci)
Jadi sebutan Kampung gobbok sebenarnya berarti ejekan sebagai kampung yang terkunci, atau terpisah dari kampung lain karena jeleknya jalan sehingga Pematang buluh tidak bisa dijangkau.

Entah sampai kapan sebutan kampung gobbok akan sirna dari desa pematang buluh.

Infrastruktur jalan adalah pembangunan yang sangat dibutuhkan oleh Pematang buluh, sebab jika sarana dan prasarana jalan sangat baik maka bukan hanya desa tersebut yang akan mengalami perkembangan pesat, tapi juga desa-desa yang lain, seperti pemantang panjang, tebing tinggi, dll.
Karena segala hasil pertanian akan mudah disalurkan ke kota, karena selama ini jalan yang rusak mengakibatkan biaya pengangkutan hasil pertanian sangat tinggi yang berakibat merosotnya harga jual hasil pertanian desa seperti padi dan sayur-sayuran, dll.

Semoga Pemerintah memperhatikan rakyatnya.

Cc. Presiden Jokowi (semoga sampai)












1 komentar: