Kamis, 10 September 2015

Perjuangan Guru Honorer Sahman Sitinjak mengajar di SDN 105420 Desa Pematang Buluh Kec. Tj. Beringin Serdang Bedagai

              'Pahlawan tanpa tanda jasa' itulah sebutan yang selalu diberikan bagi mereka para guru, yang sering kali harus mengesampingkan 'ego' dan 'keinginan' sendiri demi setiap anak-anak yang mereka didik bisa menjadi anak pintar. Walau terkadang bahkan anak sendiripun belum tentu menjadi anak yang pintar dan berhasil.

               Seorang Guru harus mengajar dan mendidik dan sekaligus menjadi panutan bagi setiap anak didiknya, supaya setiap anak-anak yang dididiknya bisa menjadi anak yang berhasil dan berguna bagi bangsa dan negara.

               Setidaknya itulah yang menjadi hasrat dan keinginan seorang 'Sahman Sitinjak' dia bukanlah guru yang sudah menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) yang sudah memiliki gaji pokok + tunjangan dll. Dia hanyalah seorang guru HONORER yang hanya memiliki gaji beberapa ratus ribu saja perbulan dan masih harus dipotong-potong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebelum sampai ketangan. Sahman bukanlah guru honorer baru tapi sudah menjadi guru honorer sejak 17 Januari 2005.

     
   



          Pak Guru begitulah masyarakat sekitar memanggilnya. Pagi Pak Guru seperti biasa melakukan aktifitasnya sebagai guru honorer. Sepulang dari sekolah pak guru harus keladang (sawah) dan beralih profesi sebagai petani, karena jika menggantungkan hidup sebagai guru honorer tentu saja gajinya sangatlah tidak cukup.
Sebagai anak ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan Liberti Sitinjak dan Hilleria Pasaribu, pak guru sangatlah berharap diangkat oleh pemerintah sebagai PNS. 15 tahun sudah pak guru mengabdi sebagai guru honorer tetapi belum juga diangkat sebagai PNS, walau demikian pak guru bukanlah tipe orang yang suka menyalahkan pihak lain. Walau belum juga diangkat Pak guru tetap setia mengajar.

                                       Pak guru bersama para murid dan Ibu Manalu yang sudah pensiun


                                                                       Pak Guru bersama para guru

          Disamping berharap diangkat sebagai PNS oleh Pemerintah, pak guru juga berjuang melalui jalur penerimaan PNS melalui tes CPNS yang setiap tahun selalu ada. Tapi karna kuota yang ada terbatas pak guru sering kali tersisih, entah karena permainan pak guru tidak tahu tapi yang pasti pada saat pengumuman namanya ada tapi tidak Lolos jadi PNS karena yang dibutuhkan misalnya 5 orang tapi nama pak guru ada di urutan ke-6. Seringkali....!

          Pak Guru begitulah dia disebut.
          Semoga Melalui pengabdiannya anak didiknya bisa menjadi putra-putri yang membanggakan Bangsa dan Negara, dan segera pak guru mendapatkan yang terbaik dan segala doanya di jawab oleh Tuhan.


                                                    "God Bless you Pak Guru"


1 komentar: